Persebaya sementara ini berhasil menjauhi zona degradasi. Setelah memenangi 2 laga beruntun melawan Persib dan Madura United. Namun, ujian Green Force belum berhenti. Besok (30/10), Persipura bersiap menghadang laju positif Green Force.
Bukan hanya melawan tim tuan rumah, Persebaya juga harus melawan kelelahan, akibat masa recovery yang relatif singkat. Selain itu Green Force harus menempuh perjalanan 3.600 kilometer lebih untuk tiba di Jayapura.
“Kita datang sejauh ini ke Jayapura untuk mengambil poin, bukan untuk menyerah,” tutur pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman dalam konferensi pers siang ini (29/10) di Jayapura.
Andri Muliadi (kiri) berusaha mempertahankan bola dari tekanan Abu Rizal pada official training di stadion Mandala Jayapura sore tadi (29/10). (Persebaya)
Menurut pelatih yang akrab dipanggil Djanur itu, mencuri poin dari Persipura sangat penting. Karena meski sudah berada di papan tengah, posisi Persebaya belum aman. Ada sekitar 3 tim lainnya yang memiliki jumlah poin yang sama dengan Persebaya, yaitu 35.
Gelandang Persebaya, Fandi Eko Utomo mengiyakan target yang diusung oleh pelatih. “Kita berusaha dan berharap bisa melanjutkan hasil positif di dua pertandingan selanjutnya,” kata Fandi.
Fandi Eko menjadi pemain yang mewakili Persebaya pada sesi pre match press conference. Fandi mengaku dirinya dan teman-teman akan berjuang demi meraih poin di pertandingan melawan Persipura besok (30/10). (Persebaya)
Sayang, misi Persebaya untuk menjaga tren positif harus terganjal dengan absennya pemain yang sedang on fire. Osvaldo Haay yang dalam 2 pertandingan terakhir mencetak 4 gol terkena sanksi larangan 1 kali pertandingan dari komisi disiplin PSSI. Pemain asli Jayapura ini dianggap berlaku kasar pada saat Persebaya menghadapi Borneo 13 Oktober lalu. Tersisa nama Rishadi Fauzi dan Ricky Kayame yang berposisi sebagai penyerang.
Meski kecewa, Djanur lebih memilih untuk memaksimalkan pemain yang dimilikinya. “Kita membawa 2 striker ke Jayapura dan kita akan lihat siapa yang paling siap diturunkan besok,” terang Djanur.
Calon lawan Persebaya sebenarnya tidak pada performa terbaik. Dalam 3 laga home terakhir, Persipura hanya meraih 1 kemenangan yaitu saat melawan Arema 22 September lalu. Bahkan pada pertandingan terakhir tim berjuluk Mutiara Hitam ini harus menelan kekalahan dari tim tamu Persija. Kekuatan Persipura juga berkurang jelang bersua dengan Persebaya karena Yohanis Tjoe dan Addison Alves tidak dapat dimainkan akibat akumulasi kartu.
“Situasinya sebenarnya sama saat kita menghadapi Madura United, tim lawan sedang tidak dalam permainan terbaik, tapi Persipura tetap salah satu tim kuat di liga Indonesia jadi kita harus tetap waspadai kebangkitannya,” kata Djanur.
Ricky Kayame (tengah) berlatih tendangan ke gawang pada official training sore tadi (29/10). Ricky menjadi salah satu opsi pengganti absennya Osvaldo Haay. (Persebaya)
Sementara itu pelatih Persipura Osvaldo Lessa menyatakan timnya siap menghadapi Persebaya. “Persebaya tim kuat tapi kita akan berusaha meraih kemenangan untuk mengembalikan kepercayaan diri tim,” tutur Lessa. Optimisme Lessa bukan tanpa alasan, karena striker mereka Hilton Moreira bisa menjadi momok untuk pertahanan Persebaya.
Hilton pernah merobek gawang Green Force pada saat pada pertemuan pertama di Gelora Bung Tomo, 29 Mei. Sebelum akhirnya disamakan oleh Fandri Imbiri. Striker asal Brazil itu menjadi top skor sementara Persipura dengan torehan 8 gol. Terakhir Hilton mencetak gol pada saat Persipura bertandang ke Madura United 20 Oktober lalu.
Saat ini Persipura dan Persebaya “bertetangga” di papan klasemen sementara GO-JEK Liga 1 2018. Persebaya menghuni posisi 11 sedangkan Persipura berada satu tingkat dibawah Persebaya. Kedua tim memiliki jumlah poin yang sama yaitu 35, hanya saja Persebaya memiliki keunggulan produktifitas gol. (*)
