Robertino Pugliara harus digotong keluar pada menit ke 19 setelah mendapat tekel kasar dari Wahyudi Setiawan Hamis (Satriowcs for Persebaya)
Persebaya Bertekad Keluar Dari Keterpurukan

Kena Tekling Kasar, Pugliara Dilarikan ke Rumah Sakit  

Empat anggota medis menggotong Robertino Pugliara menggunakan tandu. Ketika matchday 25 GO-JEK Liga 1 2018 baru berjalan 19 menit. Keluarnya gelandang asal Argentina itu membuat permainan Persebaya berubah. Bahkan tak lama setelah dia keluar, gawang Persebaya kebobolan di menit ke-23 melalui Matias Conti. Gol itu membuat Persebaya takluk di Stadion Gelora Bung Tomo malam ini (13/10).

Tidak bermainnya sejumlah pemain inti membuat Green Force kesulitan. Di lini belakang, Fandry Imbiri dan Rizal Maulana tidak bisa main karena akumulasi kartu. Lini tengah kehilangan Raphael Maitimo dan Nelson Alom karena cedera. Sementara, di barisan depan, David Aparecido da Silva cedera dan Irfan Jaya membela timnas.

“Pertandingan malam ini sangat terasa sekali dengan hilangnya para pemain inti. Terutama di depan tidak adanya Da Silva dan Irfan (Jaya) sangat terasa. Kami menciptakan banyak peluang. Tapi (Rishadi) Fauzi masih belum stabil di situ,” kata Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya, dalam sesi jumpa pers.

Pelatih Persebaya, Djadjang Nudjaman dalam sesi jumpa pers usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (13/10) (Satriowcs for Persebaya)

Djanur menyesalkan jumlah pemain yang cedera semakin bertambah. Pugliara terjatuh setelah mendapat tekel kasar dari Wahyudi Setiawan Hamisi. Cedera itu membuat pemain bernomor punggung 10 dilarikan ke rumah sakit. “Dia tampaknya cedera cukup serius. Situasi ini semakin sulit, semakin banyak pemain yang tidak bisa tampil karena cedera,” ungkapnya.

Namun, kondisi itu tak membuat Djanur menyerah. Pelatih asal Majalengka itu optimistis jika Persebaya masih akan bertahan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. “Persaingan di papan bawah memang ketat. Dengan sisa lima laga kandang yang ada, kami tetap optimistis untuk bisa lepas dari situ, kami percaya Persebaya masih akan ada di Liga 1 musim depan,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Djanur menyampaikan permintaan maaf kepada Bonek. Mantan pelatih Persib Bandung dan PSMS Medan itu kembali menegaskan jika Rendi Irwan dkk masih punya peluang keluar dari zona degradasi. “Pertandingan malam ini di luar dugaan padahal kami sudah berjuang maksimal merebut tiga poin. Posisi di klasemen semakin berat. Walau pun demikian masih punya peluang menjauh dari zona degradasi,” harapnya.

Pelatih Persebaya, Djadjang Nudjaman bersama Otavio Dutra  dalam sesi jumpa pers usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (13/10) (Satriowcs for Persebaya)

 

Sementara itu, Otavio Dutra, bek Persebaya, mengungkapkan jika dia dan rekan-rekannya sudah bekerja keras pada laga malam ini. Pemain asal Brasil itu juga yakin jika Persebaya bisa bangkit di sisa laga Liga 1. “Jujur saya malu bisa kalah lagi di kandang. Tapi kami sudah kerja keras dan maksimal,” bebernya. “Masih ada 10 pertandingan lagi, pelatih pasti sudah melihat dan melakukan evaluasi semuanya. Apa yang perlu diperbaiki, sebelum melakoni pertandingan yang lebih berat lagi melawan Persib Bandung,” lanjutnya.

Dutra mengakui jika peluang Persebaya lebih kecil saat bersua Persib. Namun, dia dan tim bertekad untuk mencuri poin dari Maung Bandung. “Kami harus cari menang di sana. Sebab Borneo FC bisa menang hari ini di Surabaya. Maka penting bagi Persebaya untuk menang di luar kandang,” tandasnya. (*)

BERITA LAINNYA