Robertino Pugliara berusaha mengamankan bola dari hadangan pemain Arema pada pertandingan pekan ke -24 GOJEK Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (6/10) (Satriowcs for Persebaya)
Persebaya Tetap Apresiasi Perjuangan Pemain

Rodeg Tidak Menyentuh Sedikit pun

Satu gol dari Arema FC yang bersarang ke gawang Persebaya sungguh menyesakkan. Kemasukan dalam satu pertandingan biasa. Namun, bagaimana proses gol itu diciptakan, bikin mengelus dada.

Gol Arema berawal dari keputusan wasit yang menyatakan Abu Rizal Maulana melakukan pelanggaran di depan kotak penalti Persebaya. Makan Konate melepaskan tendangan keras yang berhasil diblok Miswar Saputra. Bola muntah itulah yang disambar Ahmad Nur Hardianto untuk mencetak gol pada menit ke-70.

Tekad Green Force menaklukkan Stadion Kanjuruhan pun tak terwujud. Persebaya pulang dengan kepala tegak. Namun, tidak membawa satu poin pun.

Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman dalam sesi jumpa pers usai pertandingan (Satriowcs for Persebaya)

 “Jelas tidak ada sentuhan dari Rodeg kepada salah satu pemain Arema FC (Nur Hardianto),” kata Djajang Nurdjaman, pelatih Persebaya, tentang proses terjadinya gol Arema FC. ”Peluang itu dimaksimalkan oleh Makan Konate. Walaupun tembakannya diblokir Miswar, Bola muntah langsung disambar oleh pemain Arema (Ahmad Nur Hardianto, Red),” lanjutnya.

Djanur menyebutkan jika para pemain sudah berjuang dengan semangat tinggi. Bisa memberikan perlawanan yang sengit. Dia tetap memuji permainan Rendi Irwan dkk. “Saya rasa kami berhasil mengimbangi tuan rumah dan sempat membuat mereka tidak bisa mencetak gol,” jelas pelatih berusia 53 tahun ini.

Pada kesempatan yang sama, gelandang Persebaya Misbakus Solikin menganggap pertandingan tadi cukup sengit dan bisa menghibur penikmat sepak bola. Sayang, katanya, laga ini tercederai dengan sejumlah keputusan kontroversial wasit. “Tadi pertandingan besar, selama pertandinan kita fokus tapi keputusan wasit merugikan kami,” ujarnya.

Di ruang ganti sebelum meninggalkan Stadion Kanjuruhan menggunakan kendaraan lapis baja, Djanur menegaskan kepada pemainnya untuk cepat bangkit. Kegagalan merebut poin di Malang harus ditebus dengan kemenangan saat menjamu Borneo FC pada tanggal 13 Oktober nanti. ”Terima kasih atas perjuangannya. Sekarang kita fokus menatap laga melawan Borneo. Harus menang,” tegasnya. (*)

 

BERITA LAINNYA