Enam jenis jersey Persebaya saat diluncurkan pada ajang fashion show bertajuk Surabaya Fashion Parade (SFP) 2019 di Convention Hall lantai 6 Tunjungan Plaza Surabaya 3, malam ini (24/4). Penjualan jersey Persebaya memiliki peranan penting dalam pemasukan klub. (Persebaya)

Surabaya Fashion Parade (SFP) 2019 menjadi panggung Persebaya dalam peluncuran jersey terbaru. Sebanyak enam jersey Green Force yang akan digunakan sepanjang 2019 diperagakan para pemain dan model di Convention Hall lantai 6 Tunjungan Plaza Surabaya 3.

Grand launching jersey tadi malam juga meresmikan bergabungnya Go-Jek sebagai official partner. Menyusul brand-brand lain yang lebih dulu menjadi partner. Yaitu Kapal Api sebagai main partner. Lalu, Safe Care, Reliance, MPM Honda, dan Antangin, sebagai official partner.

Empat pemain Persebaya berkesempatan menjadi peraga jersey home, away, dan alternate. Damian Lizio dipercaya memeragakan jersey home berwarna hijau. Rachmat Irianto mengenakan jersey away berwarna putih. Hansamu Yama Pranata tampak keren dengan jersey alternate. Sementara, jersey home penjaga gawang berwarna merah digunakan Abdul Rohim.

Untuk jersey kiper away berwarna hitam bernama Imam Arif diperagakan oleh model. Sedangkan Miswar Saputra tampak elegan dalam balutan jersey kiper alternate berwarna ungu. Selain itu, ada sembilan model Alpha Boys-Girls dari UBS Youth-Con membawakan produk-produk teranyar Persebaya Store.

Presiden Persebaya, Azrul Ananda menegaskan bahwa penjualan jersey Persebaya memiliki peranan penting dalam pemasukan klub. Jersey buatan sendiri ini diharapkan bisa menjadi pendobrak, agar klub-klub di Indonesia mau menggunakan produk dalam negeri.

”Jersey kami made in Indonesia dan tidak impor. Tantangannya memang tidak mudah. Sejak 2017, kami sudah memperkenalkan motif croco dan dipertahankan hingga sekarang,” kata Azrul.

Menurut Azrul, merchandising adalah salah satu pilar klub dalam industri olahraga. Bisa menjadi salah satu penopang utama keuangan klub. ”Persebaya saat ini sudah bicara industri olahraga, tidak sebatas store,” tutur mantan pemain klub internal Persebaya, Indonesia Muda (IM) itu. ”Di Indonesia belum ada klub yang berani memakai produk sendiri dengan teknologi tinggi. Kami akan memulai itu di Surabaya,” tandasnya.

Ya, sejak kembali ke kancah sepak bola Indonesia pada 2017, teknologi tinggi sudah disematkan di jersey Green Force. Motif croco pun eksklusif untuk Persebaya.

"Sejak dulu, jersey kami anti UV dan anti bau. Sayang, masih belum anti kalah. Kami masih mencari teknologi yang tepat untuk anti kalah itu,” ucap Azrul bercanda. (*)

Populer

Persebaya Siapkan Skuad Lebih Cepat dan Lebih Baik Songsong Musim 2024/2025
Rute Baru di Tengah Kota Surabaya, Green Force Run 2024 Lebih Seru
Menang 1-0 Atas Tuan Rumah Bali United, Persebaya U-16 Kokoh di Puncak
Persebaya dan Pemkot Berkolaborasi untuk Meriahkan Hari Jadi Kota Surabaya
Persebaya Tuntaskan Uji Coba Terakhir Sebelum Liga 1
Laga Persebaya vs Persija Tanpa Suporter Tim Tamu