Budi Windekind (kiri) mengenakan jersey era pelatih Rusdy Bahalwan musim 1997-1998 ketika bertemu Bejo Sugiantoro, asisten pelatih Persebaya. Persebaya juga menjadi idola dan kebanggaan masyarakat Sumbawa Barat. (Persebaya)

Bertandang ke Mataram melawan Persatuan Sepak Bola Kemutar Telu (PSKT) Sumbawa Barat sejatinya adalah pengalaman pertama bagi Persebaya. Namun, bagi masyarakat di sana, Green Force sudah lama di hati mereka. Persebaya menjadi idola dan kebanggaan mereka.

Melihat orang di Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat, mengenakan jersey Persebaya bukan sesuatu yang langka. Kebanyakan mengenakan jersey lawas Persebaya di akhir era 1990-an. Manurung, Ketua Harian PSKT menyatakan, hubungan emosional sepak bola di Mataram dengan Persebaya memang cukup intim. Terutama dengan Sumbawa Barat, daerah asal PSKT.

Karena, lanjut Manurung, delapan tahun lalu, salah satu legenda Persebaya, Yusuf Ekodono pernah menjadi pelatih kepala untuk PS Sumbawa Barat. Di bawah tangan dingin Yusuf, PS Sumbawa Barat berhasil promosi dari Divisi 3 ke Divisi 2 nasional musim 2010 silam. ”Saat itu, para pemain kami juga menjalani pemusatan latihan di Surabaya, dan tinggal di markas Persebaya,” ujar pria berkacamata itu.

Salah satu gelandang Persebaya, Fandi Eko Utomo yang tidak lain adalah anak dari Yusuf Ekodono membenarkan kisah Manurung tersebut. Bahkan, Fandi pernah diajak oleh ayahnya ke Sumbawa Barat untuk mengikuti latihan di sana. "Waktu itu saya hampir seminggu di sini. Ya, latihan sekaligus liburan sama Ayah di sini. Asik juga, masyarakatnya ramah," kenang Fandi.

Firmansyah, kapten PSKT, juga mengakui sangat gandrung dengan sepak terjang dan sejarah panjang Persebaya. Itu yang membuat dia tidak pernah absen menyaksikan Persebaya bertanding di kompetisi nasional. "Setiap kali Persebaya bertanding dan ditayangkan langsung di televisi, saya pasti nonton," ucapnya.

Selain Firmansyah, Budi Windekind adalah salah satu dari sekian banyak warga yang memiliki koleksi jersey lawas Persebaya. Salah satunya jersey musim era 1997-1998. ”Jersey ini saat Persebaya dilatih oleh Rusdy Bahlawan," ujar Windekind mengaku membeli jersey yang sudah berumur 20 tahun tersebut di Surabaya.

Nah, kegandrungan masyarkat Mataram kepada Persebaya itu akan terobati sore nanti (23/12). Mereka berkesempatan untuk menyaksikan langsung cara bermain Arek Arek Suroboyo pimpinan Rendi Irwan. Ya, Persebaya akan bersua PSKT Sumbawa Barat dalam babak 64 Besar Piala Indonesia di Stadion 17 Desember, Mataram. (*)

Populer

Dari Gondo Mayit Mengetuk Pintu Langit
Persebaya Siapkan Skuad Lebih Cepat dan Lebih Baik Songsong Musim 2024/2025
Menang 1-0 Atas Tuan Rumah Bali United, Persebaya U-16 Kokoh di Puncak
Ini Alasan Ofan Pilih Nomor Punggung 27
Persebaya U-16 Percaya Diri Lolos ke Semifinal EPA
Laga dan Ujian Terakhir untuk Pemain, Dipertahankan Atau Tidak