Bencana kabut asap pekat selimuti Palangkaraya. Skuad Persebaya langsung mengenakan masker begitu mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya kemarin. Suasana kabut asap pekat juga dirasakan skuad Bajol Ijo saat menjalani sesi match official training di Stadion Tuah Pahoe pagi tadi.
Kabut asap cukup pekat diketahui melingkupi wilayah ibu kota Kalimantan Tengah tersebut sejak Selasa (3/9) lalu. Terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Meski jarak pandang relatif masih baik, namun kabut asap diperkirakan dapat mengganggu napas para pemain. Meski demikian, asisten pelatih Persebaya Wolfgang Pikal mengaku skuadnya tidak terpengaruh. Buktinya, Ruben Karel Sanadi dkk saat menjalani sesi match official training tidak mengenakan masker.
“Kondisi cuaca memang seperti ini. Tetapi pemain Persebaya tidak terpengaruh sama sekali. Kami sudah tahu harus bagaimana,” kata Wolfgang Pikal.
Hal senada diungkapkan winger Osvaldo Haay yang tidak merasa terganggu dengan kabut asap. Karena itu para pemain memutuskan tidak memakai masker. “Kalau soal asap, tidak ada masalah. Tapi apapun keadaaannya, kami akan tetap maju untuk laga besok,” tegasnya.
Dokter tim Persebaya, Pratama Wicaksana Wijaya, menjelaskan kondisi polusi udara dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan. Namun persiapan menghadapi Kalteng Putra tetap harus berjalan. “Terganggu iya, tapi tadi pagi masih latihan dan mereka (pemain) profesional,” ujarnya.
Lalu, bagaimana cara mencegah dampak polusi udara pada kesehatan pemain? Pria yang akrab disapa Tommy tersebut menyebutkan para pemain mengenakan masker saat berada di luar ruangan.
“Sekarang memang bisa memakai masker, namun tidak ada yang bisa dilakukan bila sudah pertandingan. Selain itu, pemain perlu jaga asupan cairan dalam tubuh dan konsumsi makanan sehat,” jelas Tommy. (*)