Persebaya U-16 berfoto bersama tim sepak bola Gold Fields U-19 dalam latihan bersama di Lapangan Polda pada Sabtu (20/07). (Persebaya)

Sepak bola memiliki makna istimewa bagi hubungan Surabaya dengan Australia. Kedatangan tim U-19 dari Western Australia kali ini, memperingati kunjungan pertama mereka pada 91 tahun silam.

”Ayo mari saya ajari,” kata Chris Barnes, Konjen Australia di Surabaya tadi malam (19/7). ”Kalau saya bilang Salam Satu Nyali, kalian harus langsung menjawab dengan pekikan Wani,” lanjutnya.

”Pelajaran” itu diberikan Barnes kepada 16 pemuda yang memperkuat tim sepak bola Gold Fields U-19 dari Western Australia dalam welcome dinner di Surabaya tadi malam. Selama sepekan ke depan, mereka akan menjalani serangkaian pertandingan uji coba dengan tim junior Persebaya.

“Yang saya ajarkan barusan adalah salam untuk sesama Bonek, pecinta Persebaya,” jelas Barnes. ”Persebaya adalah bagian sangat penting dalam kehidupan kota ini. Setiap saat warga kota ini akan membicarakan skor Persebaya, bagaimana performa, dan ada perkembangan dari tim kecintaan mereka,” lanjutnya.

Barnes lantas menjelaskan, bahwa hubungan sepak bola adalah sesuatu yang istimewa dalam hubungan Australia dengan Indonesia. Khususnya Surabaya.

Kenapa? Karena kunjungan timnas sepak bola Australia ke Indonesia kali pertama dilakukan di Surabaya. ”Itu terjadi pada 1928 silam. Jadi kunjungan kalian kesini secara tidak langsung memperingati 90 tahun hubungan sepak bola Indonesia-Australia,” paparnya.

Dalam sejumlah catatan, timnas Australia datang ke Surabaya pada 19 Agustus 1928. Saat itu, timnas Australia diperkuat pemain-pemain terbaik dari seluruh negara bagian. Lawan yang dihadapi di Surabaya adalah All-Star Java. Diperkuat pemain-pemain dari Surabaya, Bandung, Semarang, Batavia, dan Semarang. Dalam pertandingan di Surabaya itu, timnas Australia kalah 1-2.

”Kunjungan tim U-19 Western Australia ini adalah kunjungan balasan tim junior Persebaya tahun lalu ke negara kami,” kata Barnes. ”Semoga hubungan dan kerja sama ini terus berlanjut untuk tahun-tahun yang akan datang,” lanjutnya.

Tim Gold Fields U-19 yang dibawa ke Surabaya kali ini diperkuat pemain pilihan dari seluruh negara bagian Australia Barat. Mereka diseleksi dari klub-klub junior yang ada di sana.

”Kisaran mereka usia mereka 15-19 tahun,” kata Bradley Scott Hassell, pelatih kepala tim Gold Fields U-19. “Saya berharap kemampuan mereka akan semakin baik dengan berlatih dan bertanding di Surabaya,” lanjutnya.

Jadwal padat bakal diakoni Gold Fields U-19. Mereka akan beruji coba melawan Persebaya U-18, Persebaya U-20, dan PS Kopa. Mereka juga akan berlatih bersama Persebaya U-16.

Untuk berbagi metode kepelatihan, pelatih Persebaya dan Western Australia akan bergantian melatih. Dalam sesi latihan tadi pagi misalnya, Gold Fields U-19 dan Persebaya U-16 dilatih bersamaan oleh pelatih Scott Hasselll.

Candra Wahyudi, manajer Persebaya, mengucapkan selamat datang untuk seluruh pemain dan ofisial Gold Fields U-19. ”Ada banyak pelajaran yang didapatkan tim U-19 kami yang ke Australia tahun lalu. Saya berharap juga demikian halnya sebaliknya,” katanya. (*)

 

 

Populer

Menang 1-0 Atas Tuan Rumah Bali United, Persebaya U-16 Kokoh di Puncak
Persebaya Siapkan Skuad Lebih Cepat dan Lebih Baik Songsong Musim 2024/2025
Persebaya Belum Berhasil Raih Kemenangan
Catatan Azrul Ananda: Emergency (Bola) Nasional
Menang di Laga Terakhir, Bersiap Menyongsong Musim Depan
Gol Andre Samakan Kedudukan, Bangkitkan Permainan Persebaya