DAYA TARIK: Sejumlah pemain seleksi Persebaya berlatih di lapangan Karanggayam, Surabaya (31/12/2016). (Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos)

 

STATUS boleh saja masih menunggu hasil kongres tahunan PSSI. Namun, predikat Persebaya sebagai salah satu tim tradisional di Indonesia tetap menghadirkan daya tarik.


Terbaru, tim berjuluk Green Force itu diundang berlaga di Piala Kapolda Jogjakarta. Ajang yang digeber di Stadion Maguwoharjo, Sleman, tersebut mulai dihelat awal Februari mendatang. "Format awal adalah dua grup dengan dua teratas di setiap grup lolos ke semifinal," ujar R Soejoso WS, salah seorang panitia penyelenggara, ketika dihubungi Jawa Pos kemarin (2/1).


Selain Persebaya, masih ada tujuh klub yang bakal ikut serta. Mereka adalah PSIS Semarang, PSS Sleman, PSIM Jogjakarta, PSN Ngada, Persikama Kab Magelang, Perseru Serui, dan Persita Tangerang atau Persijap Jepara. "Untuk Persita dan Persijap, masih kami godok lebih lanjut," katanya.


Pria yang akrab disapa Yossi itu mengungkapkan, estimasi Piala Kapolda Jogjakarta akan berlangsung selama 10 hari. Ajang tersebut sekaligus menjadi ajang persiapan menuju kompetisi resmi yang diperkirakan bergulir mulai Maret.


Meski begitu, kubu Persebaya masih belum memberikan jawaban terkait dengan undangan tersebut. "Kami menunggu kejelasan nasib kami dulu di kongres tahunan (PSSI pada 8 Januari, Red). Untuk tim, tidak perlu khawatir karena mereka sudah dan bakal selalu siap," jelas Manajer Persebaya Choesnoel Farid.


Memang, meski belum berkiprah di kompetisi resmi, Mat Halil dkk masih rajin menggeber latihan empat kali dalam sepekan. Kesiapan itulah yang membuat mereka tidak pernah keok dalam tujuh laga uji coba selama dua bulan terakhir.


"Persebaya tidak pernah absen berproses. Piala Kapolda Jogja adalah sarana bagus bagi kami sebagai uji kelayakan bila nanti memang bermain di Divisi Utama," tutur kapten Persebaya Mat Halil.


Disinggung mengenai faktor memilih Persebaya, Yossi menyatakan bahwa status sebagai salah satu tim tradisional dengan basis suporter besar menjadi penyebabnya.


"Sebelumnya, kami memiliki beberapa opsi tim di Jawa Timur selain Persebaya. Namun, kami akhirnya memilih mereka karena memang kondisi Persebaya saat ini yang bangkit dengan suporter yang makin dewasa," terang Yossi.

Story provided by Jawa Pos
BERITA LAINNYA