Pemain dan pelatih Persebaya hadir ke DBL Academy menyaksikan DBL Camp di kompleks Pakuwon Mall (15/11) kemarin. Kunjungan yang juga dihadiri perwakilan Bonek ini ditutup dengan diskusi, saling tukar pikiran dan menyamakan visi untuk kejayaan Persebaya. (Persebaya)
Tim Persebaya dan Bonek ke DBL Academy

Kagum Pola Pembinaan DBL

DBL Academy kedatangan tamu istimewa kemarin sore (15/11). Pemain dan pelatih Persebaya, plus sejumlah perwakilan Bonek, hadir ke DBL Academy di kompleks Pakuwon Mall. Mereka menyaksikan DBL Camp, pemusatan latihan basket yang diikuti pebasket putra dan putri terbaik dari seluruh Indonesia.

Ditemani Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda, mereka melihat secara langsung pembinaan usia dini yang dilakukan DBL. Pelatih, pemain, dan perwakilan Bonek mendapatkan penjelasan dari sosok yang pas karena Azrul pula yang mendirikan DBL dan kini menjadi CEO-nya.

"DBL Camp adalah salah satu proses pembinaan usia muda yang kita lakukan. Lewat proses yang panjang dan kontinyu, kita ikut melahirkan putra putri terbaik Indonesia di bidang olahraga Basket," terang Azrul.

Peserta DBL Camp diseleksi dari Honda DBL, kompetisi basket terbesar di Indonesia, yang diselenggarakan dari Aceh hingga Papua. Honda DBL sendiri sudah diselenggarakan sejak 2004. Mayoritas pemain timnas basket Indonesia saat ini adalah jebolan Honda DBL. Banyak pula pemain timnas yang dulunya ikut DBL Camp.

Gelandang Persebaya Aryn Williams (kanan) berbincang dengan Andrew Vlahov, Director World Basketball Academy, saat menyaksikan DBL Camp di kompleks Pakuwon Mall (15/11) kemarin. (Persebaya)

Dengan mengundang Bonek hadir langsung melihat kegiatan DBL Camp, Azrul ingin menunjukkan bahwa manajemen yang sekarang menangani Persebaya memiliki pengalaman belasan tahun dalam pembinaan usia dini. Diharapkan nantinya mulai muncul jembatan pemahaman antara apa yang sedang dilakukan manajemen dengan apa yang diinginkan oleh suporter Persebaya.

”Saya minta maaf jika apa yang saya lakukan selama ini mungkin orang belum memahami, dan biasanya jika tidak paham maka timbul resistensi. Dengan mengundang suporter Persebaya, kami ingin memberikan gambaran bahwa sesuatu yang konsisten, terus belajar, dan tidak mudah berubah akan menghasilkan sesuatu yang istimewa," tutur Azrul.

Pria yang akrab disapa Aza itu mengaku ingin menularkan kesuksesan DBL dalam pembinaan berjenjang ke tim kebanggaan arek-arek Suroboyo. "Tantangannya berbeda antara sepak bola dan basket, tapi minimal kita sudah menunjukkan bahwa kita punya konsistensi dan jika konsistensi ini ditransfer ke sisi lain saya kira hasilnya juga akan istimewa," katanya.

Sementara itu, Bojes, salah satu Bonek yang datang mengaku kagum dengan pembinaan yang dilakukan. "DBL Camp ini sangat luar biasa, karena pembinaan dan prestasinya ada di sini," ujarnya.

Bojes juga memiliki impian yang sama seperti Azrul. "Saya harap fasilitas untuk pemain muda Persebaya bisa ditambahkan, minimal seperti DBL," imbuhnya lantas tertawa.

Harapan juga hadir dari pelatih Persebaya Aji Santoso. Setelah melihat megahnya DBL Academy, Aji yakin Persebaya ditangan yang tepat dalam pembinaan pemain. "Saat pertama kali gabung, saya bilang kepada Pak Azrul bahwa saya tidak hanya akan fokus pada yang senior saja, tapi juga ikut memantau pemain kelompok umur. Harapannya Persebaya bisa memanfaatkan pemain binaannya menjadi tulang punggung tim," kata Aji.

Kunjungan Bonek tadi ditutup dengan bincang-bincang bersama manajemen dan perwakilan pemain. Tiga elemen tersebut berdiskusi, saling tukar pikiran dan menyamakan visi untuk kejayaan Persebaya ke depannya. (*)

BERITA LAINNYA